makalah metodologi penelitan kuantitatif - Blognya Santri Al-Qodiri

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Senin, 16 November 2015

makalah metodologi penelitan kuantitatif

BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar belakang      
Dalam penelitian kuantitatif dikenal dengan nama variabel, misalnya variabel laten, variabel manifest dan sebagainya. Variabel inilah yang pada umumnya ingin diketahui karakteristik yang dimilikinya, misalnya rata-rata, median, modus, standar deviasi dan lain-lain.
Sehingga dalam hal instrument sangat diperlukan untuk mengukur suatu varibel. Sebagaimana yang diungkapkan oleh  Djaali (2000: 9) bahwa yang  dimaksud dengan instrumen adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur suatu objek atau mengupulkan data suatu vareabel yang hal ini unutk memenuhi syarat akademis.
Dengan demikian pada kesempatan ini akan dibahas dua instrument yang akan mengukur valid dan reliabel suatu data yang didapat, yang mana dua instrument yang dibuat untuk mengukur itu ialah instrument validitas dan reliabilitas. Yang pada gilirannya diharapkan setelah menggunakan kedua instruement ini dapat menemukan data yang benar-benar valid dan reliabel.
B.   Rumusan masalah
a.     Validitas instrument
b.     Reliabilitas instrument
C.   Rumusan masalah
a.     Memahami validitas sebuah instrument
b.     Memahami reliabilitas sebuah instrument




BAB II
PEMBAHASAN
A.   Pengertian validitas
Azwar (1987: 173) menyatakan bahwa validitas berasal dari  kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukur secara tepat atau memberika hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Artinya hasil ukur dari pengukuran tersebut merupakan besaran yang mencerminkan secara tepat fakta atau keadaan sesungguhnya dari apa yang diukur.
Suryabrata (2000: 41) menyatakan bahwa validitas tes pada dasarnya menunjuk kepada derajat fungsi pengukurnya suatu tes, atau derajat kecermatan ukurnya sesuatu tes. Artinya yang dipermasalahkan dalam validitas adala kebenaran mengukur seseuatu ataupun tidak. Sudjana (2004: 12) menyatakan bahwa validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai.
Dari penjelelasan dari beberapa tokoh diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa validitas adalah suatu alat pengukur hasil tes yang mana dengan alat ukur itu akan diketahui kebenaran suatu tes yang dilakukan.
B.   Macam-macam validitas
Ada tiga jenis validitas yang sering digunakan dalam penyusunan instrumen, yaitu:
a) Validitas isi
Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan instrumen mengukur isi yang harus diukur. Artinya, alat ukur tersebut mampu mengungkap isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur. Misalnya tes hasil belajar bidang studi IPS, harus bisa mengungkap isi bidang studi tersebut. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menyusun tes yang bersumber dari kurikulum bidang studi yang hendak diukur. Selain itu tes juga bisa diambil sumber yang lain sebagai sampel sehingga tidak terkesan mengukur suatu sumber tertentu. Sebagai sampel maka harus dapat mencerminkan materi yang terkandung dari seluruh materi bidang studi.
b) Validitas bangun pengertian (Construct validity)
Validitas bangun pengertian (Construct validity) berkenaan dengan kesanggupan alat ukur mengukur pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi yang diukurnya.
Konsep-konsep tersebut masih abstrak yang  memerlukan penjabaran yang lebih spesifik, sehingga mudah diukur. Ini berarti setiap konsep harus dikembangkan indikator-indikatomya. Sehingga dengan adanya indikator itu akan nampak pemgetian dan mudah dalam menetapkan pengukuran.
Menetapkan indikator suatu konsep dapat dilakukan dalam dua cara, yakni (a) menggunakan pemahaman atau logika berpikir atas dasar teori pengetahuan ilmiah dan (b) menggunakan pengalaman empiris, yakni apa yang terjadi dalam kehidupan nyata. Contoh: Konsep indikator empiris keterkaitan adalah :
o   bisa bergaul dengan orang lain
o   disenangi atau banyak teman-temannya
o   menerima pendapat orang lain
o   tidak memaksakan pendapatnya
o   bisa bekerja sama dengan siapa pun
o   dan lain-lain.
Sedangkan contoh Konsep sikap dapat dilihat dari indikatornya secara teoretik (deduksi teori) antara lain keterkaitan dari
o   kesediaan menerima stimulus objek sikap
o   kemauan mereaksi stimulus objek sikap
o   menilai stimulus objek sikap
o   menyusun/mengorganisasi objek sikap
o   internalisasi nilai yang ada dalam objek sikap.


c) Validitas ramalan (predictive validity)
Validitas ramalan artinya dikaitkan dengan kriteria tertentu. Dalam validitas ini yang diutamakan bukan isi tes tapi kriterianya, apakah alat ukur tersebut dapat digunakan untuk meramalkan suatu ciri atau perilaku tertentu atau kriteria tertentu yang diinginkan. Misalnya alat ukur motivasi belajar, apakah dapat digunakan untuk meramal prestasi belajar yang dicapai.
Validitas ramalan ini mengandung dua makna. Pertama validitas jangka pendek dan kedua jangka panjang. Validitas jangka pendek, artinya daya ramal alat ukur tersebut hanya untuk masa yang tidak lama.
 Sedangkan validitas jangka panjang mengandung makna skor tersebut akan berkorelasi juga di kemudian hari. Mengingat validitas ini lebih menekankan pada adanya korelasi, maka faktor yang berkenaan dengan persyaratan terjadinya korelasi harus dipenuhi. Faktor tersebut antara lain hubungan dari konsep dan variabel dapat dijelaskan berdasarkan pengetahuan ilmiah, minimal masuk akal sehat dan tidak mengada-ada.
 Faktor lain adalah skor yang dikorelasikan memenuhi linieritas. Ketiga validitas yang dijelaskan di atas idealnya dapat digunakan dalam menyusun instrumen penelitian, minimal dua validitas, yakni validitas isi dan validitas bangun pengertian. Validitas isi dan bangun pengertian mutlak diperlukan dan bisa diupayakan tanpa melakukan pengujian secara statistika.
C.   Cara menentukan validitas
a.       Cara menentukan valliditas dengan menggunakan rumus
Perhitungan validitas dari sebuah instrumen dapat menggunakan rumus korelasi product moment atau dikenal juga dengan korelasi pearson. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
Rxy=
Keterangan:
rxy :  koefisien validitas
N  : banyaknya nilai subjek
X   : nilai pembanding
Y   : nilai dari instrument yang akan dicari validitasnya.
 Untuk mengintrepretasikan tingkat validitas, maka koefisiaen korelasi dikategorika pada kriteria sebagai berikut :
Kriteria validitas instrument tes
Nilai r
Interpretasi
0,81 - 1,00
Sangat tinggi
0,61 - 0,80
Tinggi
0,41 – 0,60
Cukup
0,21 – 0,40
Rendah
0,00 – 0,20
Sangat rendah

Setelah koefisien validitas tiap butir soal doperoleh, kemudian Hasil tersebut dibandingkan dengan nilai r dari tabel pada taraf signifikansi 5% dan taraf signifikansi 1% denga df= N-2. Maka, jika r hitung lebih besar dari pada r tabel, maka suatu instrument bisa dinyuatakan valid. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut yang menggunakan perhitungan Ms. Excel



HASIL ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V
SD NEGERI X SALATIGA TAHUN AJARAN 2011/2012
NO ITEM










JMl SKOR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
2
3
4
2
3
2
4
4
3
3
30
2
2
2
1
3
3
1
1
1
4
3
21
3
4
2
1
4
3
4
3
1
3
3
28
4
3
3
3
4
2
3
4
1
4
3
30
5
4
3
1
3
1
2
2
2
1
2
21
6
1
2
1
2
2
4
3
1
3
2
21
7
4
3
1
2
1
4
3
1
4
3
26
8
2
4
3
4
4
2
4
1
2
3
29
9
4
3
2
3
2
3
3
4
3
2
29
10
4
1
4
4
4
1
3
1
1
3
26
B
30
26
21
31
25
26
30
17
28
27

S
-20
-22
-20
-27
-21
-22
-29
-14
-27
-26

Rxy
0,203410284
0,396906678
0,63662635
0,331958803
0,312591189
0,135069241
0,80965853
0,35888509
0,160337917
0,443697267

r tabel
2,306004133










SIMPULAN
 Tidak Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Tidak Valid

KATEGORI
Rdh
Rdh
Tgg
Rdh
Rdh
sgt rdh
sgt tgg
Rdh
sgt rdh
sdg

JML VALID
0










JML TIDK VLD
10












D.   Reliabilitas
Reliabilitas berasal dari kata reliability yang berarti sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Nur (1987: 47) menyatakan bahwa reliabilitas ukuran menyangkut seberapa jauh skor deviasi individu, atau skor-z, relatif konsisten apabila[ dilakukan pengulangan pengadministrasian dengan tes yang sama atau tes yang ekivalen.
Azwar (2003 : 176) menyatakan bahwa reliabilitas merupakan salah-satu ciri atau karakter utama instrumen pengukuran yang baik. Arifin (1991: 122) menyatakan bahwa suatu  tes dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda.
Maksudnya adalah bahwa reliabilitas merupakan suatu ukuran yang bisa dikatakan reliabel jika hasil yang diteskan menghasilkan data yang sama dari sumber yang sama yang dilakukan pada waktu yang berbeda namum terikat dengan waktu.
Secafra garis besar, kita mengenal ada dua jenis reliabilitas, yaitu reliabilitas eksternal dan reliabilitas internal yang mana  pada dasarnya reliabilitas internal diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali hasil pengetesan
E.    Cara menentuka reliabilitas
Ada beberapa teknik reliabilitas yang termasuk dalam prosedur konsistensi internal, diantaranya adalah teknik belah dua (split- ghalf), Kuder-Richardson 20, Kuder-Ricahrdson 21 dan Alpha Cronbach. Dalam pembahasan ini hanya dibahas Alpha Cronbach.
     Reliabilitas Alpha Cronbach dapat digunakan baik untuk instrument yang jawabannya berskala maupun jawaban yang bersifat dikotomis. Jika jawaban dikotomis hanya mengenal dua jawaban yaitu antara benar dan salah. Sedangkan jawaban berskala tidak memberlakukan jawaban antara benar dan salah, melainkan hanya melihat tingkat ketepatan jawaban. Misalnya dalam sebuah angket ada 4 opsi jawaban, maka dari keempat opsi jawaban tersebut dilihat dari masing-masing derajat ketepatannya. Dalam jawaban berskala misalnya nilai yang dihitung adalah 1-4 dari opsi jawaban A-D, maka dapat diketahui bahwa nilai terendah adalah 1 untuk opsi A, 2 untuk opsi B, 3 utnuk opsi C, dan 4 untuk opsi D. Selain itu juga Alpha Cronbach dipergunaka untuk menguji pertanyaan-pertanyaan esai. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :
, (Arinkonto, 1999: 193)
Dimana :
= reliabilitas instrument
K   = banyaknya butir atau soal
 = jumlah varian/item
 = varian total
     Dengan menggunakan teknik ini suatu reliabilitas instrument bisa dikatakan reliabel jika ) > 0,6 atau dengan membandingkan hasil dari r tabel (product moment), jika nilai koefisian Alpha Cronbach lebih besar dari pada r tabel, maka suatu instrument dapat dikatak reliabel.
     Adapun penentuan kategori dari veliditas instrument yang mengacu pada pengklasifikasian validitas yang dikemukakan oleh Gulford (1956, h 145) adalah sebagai berikut :
0,80< <=1,00 reliabilitas sangat tinggi
0,60< <=0,80 reliabilitas tinggi
0,40< <=0,60 reliabilitas sedang
0,20< <=0,40 reliabilitas rendah
-1,00<=<=0,20 reliabilitas sangat rendah (tidak reliabel)
     Cara menguji atau menganalisis reliabilitas untuk data dikotomis menggunakan Ms. Excel adalah sebagai berikut:




HASIL ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V
SD NEGERI X SALATIGA TAHUN AJARAN 2011/2012
NO ITEM










JMl SKOR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
2
3
4
2
3
2
4
4
3
3
30
2
2
2
1
3
3
1
1
1
4
3
21
3
4
2
1
4
3
4
3
1
3
3
28
4
3
3
3
4
2
3
4
1
4
3
30
5
4
3
1
3
1
2
2
2
1
2
21
6
1
2
1
2
2
4
3
1
3
2
21
7
4
3
1
2
1
4
3
1
4
3
26
8
2
4
3
4
4
2
4
1
2
3
29
9
4
3
2
3
2
3
3
4
3
2
29
10
4
1
4
4
4
1
3
1
1
3
26
B
30
26
21
31
25
26
30
17
28
27

S
-20
-22
-20
-27
-21
-22
-29
-14
-27
-26

uji reliabilitas
varian item
1,333333333
0,711111111
1,655555556
0,766666667
1,166666667
1,377777778
0,888888889
1,566666667
1,288888889
0,233333333
jumlah var item
10,98888889
var total
14,32222222
Reliabilitas
0,258598397
kategori
rdh


BAB III
PENEUTUP
A.   Kesimpulan
Azwar (1987: 173) menyatakan bahwa validitas berasal dari  kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukur secara tepat atau memberika hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Artinya hasil ukur dari pengukuran tersebut merupakan besaran yang mencerminkan secara tepat fakta atau keadaan sesungguhnya dari apa yang diukur.
Macam-macam validitas ada tida yaitu Validitas isi, Validitas bangun pengertian (Construct validity), Validitas ramalan (predictive validity)
Adapun cara menentukan validitas suatu instrument , dapat menggunaka fungsi rumus product moment atau dalam fungsi excel yaitu korelasi pearson sebagai berikut
Rxy=
Keterangan:
rxy :  koefisien validitas
N  : banyaknya nilai subjek
X   : nilai pembanding
Y   : nilai dari instrument yang akan dicari validitasnya.
 Untuk mengintrepretasikan tingkat validitas, maka koefisiaen korelasi dikategorika pada kriteria sebagai berikut :
Kriteria validitas instrument tes
Nilai r
Interpretasi
0,81 - 1,00
Sangat tinggi
0,61 - 0,80
Tinggi
0,41 – 0,60
Cukup
0,21 – 0,40
Rendah
0,00 – 0,20
Sangat rendah

Reliabilitas berasal dari kata reliability berarti sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Nur (1987: 47) menyatakan bahwa reliabilitas ukuran menyangkut seberapa jauh skor deviasi individu, atau skor-z, relatif konsisten apabila dilakukan pengulangan pengadministrasian dengan tes yang sama atau tes yang ekivalen.
Secafra garis besar, reliabilitas ada dua yaitu reliabilitas eksternal dan reliabilitas internal. Yang mana pada dasarnya reliabilitas internal diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali pengetesan.
 Adanya banyak teknis untuk menentukan reliabilitas suatu data instrument, diantaranya adalah teknis dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach, sedangkan yang digunakan dalam makalah ini adalah teknis dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach.
Alpha Cronbach dapat digunakan pada dua tes yang mana tes data berskala dan tes data dikotomis. Adapun tes data dikotomis ialah memberlakukan niali antara nilai benar atau salah. Sedangkan tes data berskala tidak memberlakukan nilai benar dan salah. Rumus Alpha Cronbach ialah sebagai berikut :
, (Arinkonto, 1999: 193)
Dimana :
= reliabilitas instrument
K   = banyaknya butir atau soal
 = jumlah varian/item
 = varian total
            Dengan menggunakan teknik ini suatu reliabilitas instrument bisa dikatakan reliabel jika ) > 0,6 atau dengan membandingkan hasil dari r tabel (product moment), jika nilai koefisian Alpha Cronbach lebih besar dari pada r tabel, maka suatu instrument dapat dikatak reliabel.
     Adapun penentuan kategori dari veliditas instrument yang mengacu pada pengklasifikasian validitas yang dikemukakan oleh Gulford (1956, h 145) adalah sebagai berikut :
0,80< <=1,00 reliabilitas sangat tinggi
0,60< <=0,80 reliabilitas tinggi
0,40< <=0,60 reliabilitas sedang
0,20< <=0,40 reliabilitas rendah
-1,00<=<=0,20 reliabilitas sangat rendah (tidak reliabel).
           






BAB III
DAFTAR PUSTAKA


Guilford J.P., Benjamin Fruchter, 1956, fundamental statistic in Psychology and Education, 5th ed, Mc-Graw-Hill, tokyo.hal 145.
Suharsini Arikont. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta

Azwar, Saifuddin. Sikap Manusia Teori dan Pengukurnya. Liberty Ygyakarta. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here