BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Dalam
penelitian kuantitatif dikenal dengan nama variabel, misalnya variabel laten,
variabel manifest dan sebagainya. Variabel inilah yang pada umumnya ingin
diketahui karakteristik yang dimilikinya, misalnya rata-rata, median, modus,
standar deviasi dan lain-lain.
Sehingga
dalam hal instrument sangat diperlukan untuk mengukur suatu varibel. Sebagaimana yang
diungkapkan oleh Djaali (2000: 9) bahwa
yang dimaksud dengan instrumen adalah
suatu alat yang digunakan untuk mengukur suatu objek atau mengupulkan data
suatu vareabel yang hal ini unutk memenuhi syarat akademis.
Dengan demikian pada kesempatan ini akan dibahas dua
instrument yang akan mengukur valid dan reliabel suatu data yang didapat, yang
mana dua instrument yang dibuat untuk mengukur itu ialah instrument validitas
dan reliabilitas. Yang pada gilirannya diharapkan setelah menggunakan kedua
instruement ini dapat menemukan data yang benar-benar valid dan reliabel.
B.
Rumusan
masalah
a.
Validitas
instrument
b.
Reliabilitas
instrument
C.
Rumusan
masalah
a.
Memahami
validitas sebuah instrument
b.
Memahami
reliabilitas sebuah instrument
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
validitas
Azwar
(1987: 173) menyatakan bahwa validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti
sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam
melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes dikatakan memiliki validitas yang tinggi
apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukur secara tepat atau memberika hasil
ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Artinya hasil
ukur dari pengukuran tersebut merupakan besaran yang mencerminkan secara tepat
fakta atau keadaan sesungguhnya dari apa yang diukur.
Suryabrata
(2000: 41) menyatakan bahwa validitas tes pada dasarnya menunjuk kepada derajat
fungsi pengukurnya suatu tes, atau derajat kecermatan ukurnya sesuatu tes. Artinya
yang dipermasalahkan dalam validitas adala kebenaran mengukur seseuatu ataupun
tidak. Sudjana (2004: 12) menyatakan bahwa validitas berkenaan dengan ketepatan
alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa
yang seharusnya dinilai.
Dari penjelelasan dari beberapa tokoh diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa validitas adalah suatu alat pengukur hasil tes yang
mana dengan alat ukur itu akan diketahui kebenaran suatu tes yang dilakukan.
B.
Macam-macam
validitas
Ada tiga jenis validitas yang sering
digunakan dalam penyusunan instrumen, yaitu:
a) Validitas isi
Validitas isi berkenaan dengan
kesanggupan instrumen mengukur isi yang harus diukur. Artinya, alat ukur
tersebut mampu mengungkap isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur.
Misalnya tes hasil belajar bidang studi IPS, harus bisa mengungkap isi bidang
studi tersebut. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menyusun tes yang bersumber
dari kurikulum bidang studi yang hendak diukur. Selain itu tes juga bisa
diambil sumber yang lain sebagai sampel sehingga tidak terkesan mengukur suatu
sumber tertentu. Sebagai sampel maka harus dapat mencerminkan materi yang
terkandung dari seluruh materi bidang studi.
b)
Validitas bangun pengertian (Construct validity)
Validitas bangun pengertian (Construct validity) berkenaan dengan kesanggupan alat ukur
mengukur pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi yang diukurnya.
Konsep-konsep tersebut masih abstrak
yang memerlukan penjabaran yang lebih
spesifik, sehingga mudah diukur. Ini berarti setiap konsep harus dikembangkan
indikator-indikatomya. Sehingga dengan adanya indikator itu akan nampak
pemgetian dan mudah dalam menetapkan pengukuran.
Menetapkan indikator suatu konsep dapat
dilakukan dalam dua cara, yakni (a) menggunakan pemahaman atau logika berpikir
atas dasar teori pengetahuan ilmiah dan (b) menggunakan pengalaman empiris,
yakni apa yang terjadi dalam kehidupan nyata. Contoh: Konsep indikator empiris
keterkaitan adalah :
o bisa bergaul dengan orang lain
o disenangi atau banyak teman-temannya
o menerima pendapat orang lain
o tidak memaksakan pendapatnya
o bisa bekerja sama dengan siapa pun
o dan lain-lain.
Sedangkan contoh Konsep sikap dapat dilihat dari
indikatornya secara teoretik (deduksi teori) antara lain keterkaitan dari
o kesediaan menerima stimulus objek sikap
o kemauan mereaksi stimulus objek sikap
o menilai stimulus objek sikap
o menyusun/mengorganisasi objek sikap
o internalisasi nilai yang ada dalam
objek sikap.
c)
Validitas ramalan (predictive validity)
Validitas ramalan artinya dikaitkan
dengan kriteria tertentu. Dalam validitas ini yang diutamakan bukan isi tes
tapi kriterianya, apakah alat ukur tersebut dapat digunakan untuk meramalkan
suatu ciri atau perilaku tertentu atau kriteria tertentu yang diinginkan.
Misalnya alat ukur motivasi belajar, apakah dapat digunakan untuk meramal
prestasi belajar yang dicapai.
Validitas ramalan ini mengandung dua
makna. Pertama validitas jangka pendek dan kedua jangka panjang. Validitas
jangka pendek, artinya daya ramal alat ukur tersebut hanya untuk masa yang tidak
lama.
Sedangkan validitas jangka panjang mengandung
makna skor tersebut akan berkorelasi juga di kemudian hari. Mengingat validitas
ini lebih menekankan pada adanya korelasi, maka faktor yang berkenaan dengan persyaratan terjadinya korelasi
harus dipenuhi. Faktor tersebut antara lain hubungan dari konsep dan variabel
dapat dijelaskan berdasarkan pengetahuan ilmiah, minimal masuk akal sehat dan
tidak mengada-ada.
Faktor lain adalah skor yang dikorelasikan
memenuhi linieritas. Ketiga validitas yang dijelaskan di atas idealnya dapat
digunakan dalam menyusun instrumen penelitian, minimal dua validitas, yakni
validitas isi dan validitas bangun pengertian. Validitas isi dan bangun
pengertian mutlak diperlukan dan bisa diupayakan tanpa melakukan pengujian
secara statistika.
C.
Cara menentukan validitas
a.
Cara menentukan valliditas dengan menggunakan rumus
Perhitungan
validitas dari sebuah instrumen dapat menggunakan rumus korelasi product moment atau dikenal juga dengan korelasi pearson. Adapun rumusnya adalah sebagai
berikut:
Rxy=
Keterangan:
rxy
: koefisien validitas
N : banyaknya nilai subjek
X : nilai pembanding
Y : nilai dari instrument yang akan dicari validitasnya.
Untuk mengintrepretasikan tingkat validitas,
maka koefisiaen korelasi dikategorika pada kriteria sebagai berikut :
Kriteria
validitas instrument tes
|
|
Nilai r
|
Interpretasi
|
0,81 - 1,00
|
Sangat tinggi
|
0,61 - 0,80
|
Tinggi
|
0,41 – 0,60
|
Cukup
|
0,21 – 0,40
|
Rendah
|
0,00 – 0,20
|
Sangat rendah
|
Setelah koefisien
validitas tiap butir soal doperoleh, kemudian Hasil tersebut dibandingkan
dengan nilai r dari tabel pada taraf signifikansi 5% dan taraf signifikansi 1%
denga df= N-2. Maka, jika r hitung lebih besar dari pada r tabel, maka suatu
instrument bisa dinyuatakan valid. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh
berikut yang menggunakan perhitungan Ms. Excel
HASIL ANGKET
MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V
|
|||||||||||
SD NEGERI X
SALATIGA TAHUN AJARAN 2011/2012
|
|||||||||||
NO ITEM
|
JMl SKOR
|
||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
||
1
|
2
|
3
|
4
|
2
|
3
|
2
|
4
|
4
|
3
|
3
|
30
|
2
|
2
|
2
|
1
|
3
|
3
|
1
|
1
|
1
|
4
|
3
|
21
|
3
|
4
|
2
|
1
|
4
|
3
|
4
|
3
|
1
|
3
|
3
|
28
|
4
|
3
|
3
|
3
|
4
|
2
|
3
|
4
|
1
|
4
|
3
|
30
|
5
|
4
|
3
|
1
|
3
|
1
|
2
|
2
|
2
|
1
|
2
|
21
|
6
|
1
|
2
|
1
|
2
|
2
|
4
|
3
|
1
|
3
|
2
|
21
|
7
|
4
|
3
|
1
|
2
|
1
|
4
|
3
|
1
|
4
|
3
|
26
|
8
|
2
|
4
|
3
|
4
|
4
|
2
|
4
|
1
|
2
|
3
|
29
|
9
|
4
|
3
|
2
|
3
|
2
|
3
|
3
|
4
|
3
|
2
|
29
|
10
|
4
|
1
|
4
|
4
|
4
|
1
|
3
|
1
|
1
|
3
|
26
|
B
|
30
|
26
|
21
|
31
|
25
|
26
|
30
|
17
|
28
|
27
|
|
S
|
-20
|
-22
|
-20
|
-27
|
-21
|
-22
|
-29
|
-14
|
-27
|
-26
|
|
Rxy
|
0,203410284
|
0,396906678
|
0,63662635
|
0,331958803
|
0,312591189
|
0,135069241
|
0,80965853
|
0,35888509
|
0,160337917
|
0,443697267
|
|
r tabel
|
2,306004133
|
||||||||||
SIMPULAN
|
Tidak Valid
|
Tidak Valid
|
Tidak Valid
|
Tidak Valid
|
Tidak Valid
|
Tidak Valid
|
Tidak Valid
|
Tidak Valid
|
Tidak Valid
|
Tidak Valid
|
|
KATEGORI
|
Rdh
|
Rdh
|
Tgg
|
Rdh
|
Rdh
|
sgt rdh
|
sgt tgg
|
Rdh
|
sgt rdh
|
sdg
|
|
JML VALID
|
0
|
||||||||||
JML TIDK VLD
|
10
|
D.
Reliabilitas
Reliabilitas
berasal dari kata reliability yang berarti sejauh mana hasil suatu pengukuran
dapat dipercaya. Nur (1987: 47) menyatakan bahwa reliabilitas ukuran menyangkut
seberapa jauh skor deviasi individu, atau skor-z, relatif konsisten apabila[ dilakukan pengulangan pengadministrasian dengan tes yang
sama atau tes yang ekivalen.
Azwar (2003 : 176)
menyatakan bahwa reliabilitas merupakan salah-satu ciri atau karakter utama
instrumen pengukuran yang baik. Arifin (1991: 122) menyatakan bahwa suatu tes dikatakan reliabel jika selalu memberikan
hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu atau
kesempatan yang berbeda.
Maksudnya adalah
bahwa reliabilitas merupakan suatu ukuran yang bisa dikatakan reliabel jika
hasil yang diteskan menghasilkan data yang sama dari sumber yang sama yang dilakukan
pada waktu yang berbeda namum terikat dengan waktu.
Secafra garis
besar, kita mengenal ada dua jenis reliabilitas, yaitu reliabilitas eksternal
dan reliabilitas internal yang mana pada
dasarnya reliabilitas internal diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu
kali hasil pengetesan
E.
Cara menentuka
reliabilitas
Ada beberapa teknik reliabilitas yang termasuk dalam
prosedur konsistensi internal, diantaranya adalah teknik belah dua (split-
ghalf), Kuder-Richardson 20, Kuder-Ricahrdson 21 dan Alpha Cronbach. Dalam
pembahasan ini hanya dibahas Alpha Cronbach.
Reliabilitas Alpha Cronbach dapat digunakan
baik untuk instrument yang jawabannya berskala maupun jawaban yang bersifat
dikotomis. Jika jawaban dikotomis hanya mengenal dua jawaban yaitu antara benar
dan salah. Sedangkan jawaban berskala tidak memberlakukan jawaban antara benar
dan salah, melainkan hanya melihat tingkat ketepatan jawaban. Misalnya dalam
sebuah angket ada 4 opsi jawaban, maka dari keempat opsi jawaban tersebut dilihat
dari masing-masing derajat ketepatannya. Dalam jawaban berskala misalnya nilai
yang dihitung adalah 1-4 dari opsi jawaban A-D, maka dapat diketahui bahwa
nilai terendah adalah 1 untuk opsi A, 2 untuk opsi B, 3 utnuk opsi C, dan 4
untuk opsi D. Selain itu juga Alpha Cronbach dipergunaka untuk menguji
pertanyaan-pertanyaan esai. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :
, (Arinkonto, 1999:
193)
Dimana :
|
= reliabilitas instrument
K = banyaknya butir atau soal
= jumlah
varian/item
= varian total
|
Dengan menggunakan teknik ini suatu reliabilitas
instrument bisa dikatakan reliabel jika ) > 0,6 atau dengan membandingkan hasil dari r tabel (product
moment), jika nilai koefisian Alpha Cronbach lebih besar dari pada r tabel,
maka suatu instrument dapat dikatak reliabel.
Adapun penentuan kategori dari veliditas
instrument yang mengacu pada pengklasifikasian validitas yang dikemukakan oleh
Gulford (1956, h 145) adalah sebagai berikut :
0,80< <=1,00 reliabilitas sangat tinggi
0,60< <=0,80 reliabilitas tinggi
0,40< <=0,60 reliabilitas sedang
0,20< <=0,40 reliabilitas rendah
-1,00<=<=0,20 reliabilitas sangat rendah (tidak reliabel)
Cara menguji atau menganalisis reliabilitas
untuk data dikotomis menggunakan Ms. Excel adalah sebagai berikut:
HASIL ANGKET
MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V
|
|||||||||||
SD NEGERI X
SALATIGA TAHUN AJARAN 2011/2012
|
|||||||||||
NO ITEM
|
JMl SKOR
|
||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
||
1
|
2
|
3
|
4
|
2
|
3
|
2
|
4
|
4
|
3
|
3
|
30
|
2
|
2
|
2
|
1
|
3
|
3
|
1
|
1
|
1
|
4
|
3
|
21
|
3
|
4
|
2
|
1
|
4
|
3
|
4
|
3
|
1
|
3
|
3
|
28
|
4
|
3
|
3
|
3
|
4
|
2
|
3
|
4
|
1
|
4
|
3
|
30
|
5
|
4
|
3
|
1
|
3
|
1
|
2
|
2
|
2
|
1
|
2
|
21
|
6
|
1
|
2
|
1
|
2
|
2
|
4
|
3
|
1
|
3
|
2
|
21
|
7
|
4
|
3
|
1
|
2
|
1
|
4
|
3
|
1
|
4
|
3
|
26
|
8
|
2
|
4
|
3
|
4
|
4
|
2
|
4
|
1
|
2
|
3
|
29
|
9
|
4
|
3
|
2
|
3
|
2
|
3
|
3
|
4
|
3
|
2
|
29
|
10
|
4
|
1
|
4
|
4
|
4
|
1
|
3
|
1
|
1
|
3
|
26
|
B
|
30
|
26
|
21
|
31
|
25
|
26
|
30
|
17
|
28
|
27
|
|
S
|
-20
|
-22
|
-20
|
-27
|
-21
|
-22
|
-29
|
-14
|
-27
|
-26
|
|
uji reliabilitas
|
|||||||||||
varian item
|
1,333333333
|
0,711111111
|
1,655555556
|
0,766666667
|
1,166666667
|
1,377777778
|
0,888888889
|
1,566666667
|
1,288888889
|
0,233333333
|
|
jumlah var item
|
10,98888889
|
||||||||||
var total
|
14,32222222
|
||||||||||
Reliabilitas
|
0,258598397
|
||||||||||
kategori
|
rdh
|
BAB III
PENEUTUP
A.
Kesimpulan
Azwar (1987: 173) menyatakan bahwa validitas
berasal dari kata validity yang
mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur
(tes) dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes dikatakan memiliki validitas
yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukur secara tepat atau
memberika hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.
Artinya hasil ukur dari pengukuran tersebut merupakan besaran yang mencerminkan
secara tepat fakta atau keadaan sesungguhnya dari apa yang diukur.
Macam-macam validitas ada tida yaitu Validitas isi, Validitas
bangun pengertian (Construct validity), Validitas
ramalan (predictive validity)
Adapun cara
menentukan validitas suatu instrument , dapat menggunaka fungsi rumus product
moment atau dalam fungsi excel yaitu korelasi pearson sebagai
berikut
Rxy=
Keterangan:
rxy
: koefisien validitas
N : banyaknya nilai subjek
X : nilai pembanding
Y : nilai dari instrument yang akan dicari validitasnya.
Untuk mengintrepretasikan tingkat validitas,
maka koefisiaen korelasi dikategorika pada kriteria sebagai berikut :
Kriteria
validitas instrument tes
|
|
Nilai r
|
Interpretasi
|
0,81 - 1,00
|
Sangat tinggi
|
0,61 - 0,80
|
Tinggi
|
0,41 – 0,60
|
Cukup
|
0,21 – 0,40
|
Rendah
|
0,00 – 0,20
|
Sangat rendah
|
Reliabilitas
berasal dari kata reliability berarti sejauh mana hasil suatu pengukuran
dapat dipercaya. Nur (1987: 47) menyatakan bahwa reliabilitas ukuran menyangkut
seberapa jauh skor deviasi individu, atau skor-z, relatif konsisten apabila
dilakukan pengulangan pengadministrasian dengan tes yang sama atau tes yang
ekivalen.
Secafra garis
besar, reliabilitas ada dua yaitu reliabilitas eksternal dan reliabilitas
internal. Yang mana pada dasarnya reliabilitas internal diperoleh dengan cara
menganalisis data dari satu kali pengetesan.
Adanya banyak
teknis untuk menentukan reliabilitas suatu data instrument, diantaranya adalah
teknis dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach, sedangkan yang digunakan dalam
makalah ini adalah teknis dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach.
Alpha Cronbach dapat
digunakan pada dua tes yang mana tes data berskala dan tes data dikotomis.
Adapun tes data dikotomis ialah memberlakukan niali antara nilai benar atau
salah. Sedangkan tes data berskala tidak memberlakukan nilai benar dan salah.
Rumus Alpha Cronbach ialah sebagai berikut :
, (Arinkonto, 1999:
193)
Dimana :
|
= reliabilitas instrument
K = banyaknya butir atau soal
= jumlah
varian/item
= varian total
|
Dengan
menggunakan teknik ini suatu reliabilitas instrument bisa dikatakan reliabel
jika ) > 0,6 atau dengan membandingkan hasil dari r tabel (product
moment), jika nilai koefisian Alpha Cronbach lebih besar dari pada r tabel,
maka suatu instrument dapat dikatak reliabel.
Adapun penentuan kategori dari veliditas
instrument yang mengacu pada pengklasifikasian validitas yang dikemukakan oleh
Gulford (1956, h 145) adalah sebagai berikut :
0,80< <=1,00 reliabilitas sangat tinggi
0,60< <=0,80 reliabilitas tinggi
0,40< <=0,60 reliabilitas sedang
0,20< <=0,40 reliabilitas rendah
-1,00<=<=0,20 reliabilitas sangat rendah (tidak reliabel).
BAB III
DAFTAR PUSTAKA
Guilford J.P.,
Benjamin Fruchter, 1956, fundamental statistic in Psychology and Education, 5th
ed, Mc-Graw-Hill, tokyo.hal 145.
Suharsini Arikont.
2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta
Azwar, Saifuddin. Sikap
Manusia Teori dan Pengukurnya. Liberty Ygyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar