CARA MENDIDIK ANAK part I - Blognya Santri Al-Qodiri

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Senin, 07 November 2016

CARA MENDIDIK ANAK part I


Anak adalah amanah yang tidak bisa diremehkan
Firman Allah dalam Al-Qur’an
يا ايها اللذين أمنواقوا أنفسكم وأهليكم نارا وقودها الناس والحجارةعليها ملا ئكة غلا ظ شداد لا يعصون الله ما أمرهم ويفعلون ما يؤمرون
            Hai orang yang beriman ! perliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintakan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (At-Tahrim [66]:6)
            Ayat diatas tidak sekedar bermakna perintah untuk mendidik diri dan keluarga agar terjaga dari penyimpangan, tetapi mengandung makna yang lebih besar. Ayat ini berisi ancaman bagi mereka yang yang melallikan dan menyia-nyiakan keluarga.  Makna ini Nampak sebanding dengan siksa yang diterima sebagai konsekwensi yaitu api neraka yang menakutkan ditambah malaikat yang kejam lagi bengis.
            Anak adalah amanah berat yang dipikul oleh kedua orang tua. Yang mana keduanya akan dimintai pertanggungjawabannya diakhirat kelak tentang bagaimana perlakuan mereka terhadap kewajiban ini. Rosulullah bersabda yang artinya “orang laki-laki bertanggungjawab dalam keluarganya. Dia akan dimintai pertanggung jawaban. Begitu juga wanita, dia bertanggungjawab dalam rumah tangga suaminnya. Dia akan dimintai pertanggungjawaban. (HR. bukhari Muslim).
            Beliau juga bersabda “Allah akan menanyai setiap orang tentang pertanggungjawabannya, baik dia menjaganya atau menyia-nyiakannya. (HR. Ibnu Hibban).
            Sebagian orang memahami bahwa tanggung jawab orang tua hanyalah sekedar memberikan nafkah, pakaian, perhiasan, dan kebutuhan materi. Sementara disaat yang sama mereka atau sengaja melupakan tanggung jawabnya untuk mendidik anak agar berakhlak mulia dan berprilaku baik. Semua ini telah disediakan oleh ajaran agama kita, alangkah baiknya jika kita memperhatikan pendidikan anak kita sama seperti kita membanting tulang memeras keringat dmei penghidupan yang layakbagi mereka.
            Seorang filosofis Aristoteles mengatakan, “apa tujuan kalian dalam berusaha payah mencari kekayaan? Sdementara kaliam menyia-nyiakan pendidikan anak kalian, merekalah yang akan menikmati kekayaan hasil jerih paya kalian.
            Hal terbaik yang kalian persembahkan bagi putra-putri kalian adalah prilaku dan akhlak yang mulia, yang akan menjaganya dari gelombang godaan dikumudian hari, menjaganya dari godaa yang tiba dimasa muda kelak, dan menjaganya dari penyimpangan jiwa. Dalam sebuah hadits disebutkan, “tidak ada pemberian seorang ayah kepada anaknya yang lebih utama melebihi adab yang baik” (HR. tirmidzi).
            Seorang ayah cerdas todak akan mengingkari bahwa Islam memperhatikan dunia anak, bahkan perhatian Islam terhadap anak dimulai sejak sebelum amak dilahirkan. Hal ini dengan menyuruh calon ayah untuk memilih ibu yang baik bagi anaknya, yang kelak akan endidiknya denan benar, Islam member perhatian pada anak ketika baru saja lahir, yaitu dengan menganjurkan orang tua mengumandangkan adzan pada telinga bayi yang baru lahir, supaya Allahu Akbar manjadi kata pertama yang didengar oleh telinga sang bayi. Abu Rafi’ berkata, “ saya melihat Nabi Muhamad saw. Mengumandangkan adzan ditelinga hasan bin Ali ketika lahir. (HR. Abu Dawud dan Nasa’I)
            Islam sangat memperhatikan dunia anak, memerintahkan segenap orang tua untuk member nama anaknya dengan nama yang baik, Rasulullah bersabda. “nama yang paling dicintai Allah adalah Abdullah dan Abdurrhman. (HR. Muslim dan lainnya)
            Nabi melarang orang tua memberi nama jelek nagi sang anak. Beliau mengubah nama anak perempuan Umar bin Khattab dan Ashiyah menjadi Jamilah. Lalu Allah mewajibkan bagi orang tua untuk mendidik anaknya dengan baik dan menjaganya dari api neraka, seperti telah diterangkan diatas. Hal paling berbahaya bagi anak adalah ketika orang tua meninggalkan dan tidak memperhatikan pendidikannya. Sungguh benar syair yang berbunyi:
            Anak yang ditinggal mati orang tua bukanlah anak yatim
Anak yatim adalah anak yang tidak diperhatikan oleh ibunya,
atau ditinggalkan sang ayah karena ksubukannya.
            Hari ini tanggungjawab orang tua lebih berat dari pada sebelumnya, kehidupan menjad semakin bertambah rumit,  telekomunikasi dan transfer ilmu pengetahuan semakin maju. Membuat orang tua harus semakin memperhatikan anaknya agar pikirannya dan perilakunya tidak tercemar, apalagi kemuajuan pesat yang dicapai oleh tekhnologi satelit yang memungkinkan banyak saluran televisi diakses oleh siapapun. Antenna parabola telah menjadi ancaman bagi masyarakat muslim dan budaya timur secara umum. In karena 50% dar siaran saluran TV barat adalah menyebarkan pikiran materialism dan gaya hidup barat., juga hubungan bebas dengan lawan jenis yang sudah menjadi kebiasan mereka. Anak-anak kita akan terseret mengikuti niali-nilai barat juka kita tidak membentengi mereka. Apa lagi banya dari anak-anak kita kaum muslimin yang duduk berjam-jam didepan televisi, sayangnya orag tua tidak memahami bahayanya.
            Dunia barat berupaya keras dengan segala cara untuk menebarkan nilai, adat, dan perilakunya kepada kita kum muslimin supaya kita melepas permata yang terindah dalam hidup kita, yaitu Iman kepada Allah, dan nilai spiritual dan perilaku yang lebih tinggi dari materi dan pragmatism. Dan anak-anak kita sangat mudah diperngaruhi oleh apa yang mereka saksikan. Ini membuat penulis penyimpulkan bahwa hari ini anak kita memerlukan perhatian dan pendidikan ang lebih dari masa sebelumnyal kita lihat kemajuan ilmu pengetahuan yang membahas perkembangan anak, begitu pula telah lahir cabang baru ilmu psikologi, diantaranya ilmu psikologi anak dan ilmu sosiologi perkembangan anak. Besarnya perhatian terhadap pendeidikan anak menjai pertanda kemajuan suatu bangsa.

Ditulis oleh Syamsuri

 disarikan dari buku KNOWING YOUR CHILD, Adil Fathi Abdullah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here